Aset Agrowisata Bandung Selatan
04 Juli 2009
, Posted by Admin at 15.30
Ratusan petani sayuran di Kecamatan Ciwidey dan Rancabali Kabupaten Bandung banyak yang "banting setir" menjadi petani strawberry yang dikemas dalam bentuk wisata agro yang menjanjikan di masa mendatang.
"Kebanyakan kebun sayuran yang disulap jadi tanaman strawberry tersebut yang terletak di pingir jalan atau yang ada akses jalannya, dan hasilnya cukup lumayan bisa memberikan variasi untuk mendukung wisata agro di Ciwidey ini," kata Atang (49) seorang petani strawberry, Jumat yang mengaku sudah setahun ini menekuni tanaman strawberry itu.
Ia menyebutkan, awalnya penanaman strawbeerry tersebut hanya dilakukan oleh beberapa orang petani saja, namun kemudian ada yang memberikan bibit dan cara-cara bertanam strawberry yang ternyata cocok dengan iklim di pegunungan Ciwidey.
Untuk menarik pengunjung, para petani sengaja memberikan pelayanan tersendiri yakni dengan mempersilahkan pengunjung untuk memetik sendiri strawberry yang akan mereka beli. Petani setempat menjual strawberry yang langsung dari pohonnya itu seharga Rp35.000 per kilogram.
Selain itu para petani juga membudidayakan tanaman strawberry tersebut untuk dijual kepada pengunjung yang menginginkan tanaman strawberry di rumah masing-masing baik ditanam di atas pot atau pada karung ukuran kecil.
"Biasanya hari Sabtu dan Minggu banyak pengunjung ke sini untuk sekedar memetik strawbery atau membeli bibit strawberry, lumayan ada peningkatan dan cukup prospektif," kata Atang.
Para petani strawberry tersebut tidak khawatir straberry mereka yang ranum tidak laku. Pasalnya lokasi tersebut tepat berada di pinggir jalan yang mengakses ke kawasan obyek wisata Cimanggu, Ciwalini dan Situ Patenggang di Kecamatan Rancabali.
Selain memasang plang yang bertuliskan `Kebun Strawberry, Pembeli Memetik Sendiri`, para petani juga menjual strawberry dari kebunnya ke kawasan obyek wisata di sana. Namun tidak jarang juga ada yang membeli dari Kota Bandung untuk dijual di toko-toko swalayan atau di obyek wisata yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bandung.
"Kami hanya menawarkan kepada wisatawan untuk menikmati suasana alam dan buah yang alami pula, kebetulan strawberry tidak rewel mengurusinya dan mudah sekali memeliharanya. Harganya juga masih `orsinil` dan bersaing," kata Junaidi (40) petani strawberry di Rancabali.
Areal yang dipakai oleh para petani untuk membudidayakan strawberry itu bisa dilakukan di lahan sempit, namun minimal 70 tumbak hingga 150 tumbah. Bahkan beberapa petani ada yang menanam pada lahan lebih dari 250 tumbak.
Pohon strawberry tersebut ditanam pada ratusan karung berukuran kecil dan tersusun rapi. Kebersihan medianya juga sangat terpelihara, dan hampir setiap hari para petani tersebut harus menyiramnya dengan telaten.
"Saat ini belum begitu banyak berbuah, biasanya pada musim penghujan buahnya bagus. Namun sekarangpun cukuplah untuk memenuhi permintaan dari para pengunjung," kata Junaidi.
Mereka optimis, budidaya strawberry bisa memberikan nilai tambah untuk penghasilan mereka. Namun demikian, mereka tidak meninggalkan sama sekali memproduksi sayuran yang selama ini menjadi sumber penghidupan warga di kawasan dingin di Bandung Selatan itu.
"Menanam sayuran tetap menjadi prioritas utama, sedangkan strawberry mencoba dikembangkan dan selama ini cukup memberikan nilai tambah bagi warga. Harga jualnyapun cukup menggairahkan," tandasnya. [TMA, Ant]
Ciwidey emang no 1
terima kasih telah mengunjungi blog ini.
saya ingin membeli biji strawberry,, bijinya untuk di tanam,,, tolong kasih tau saya alamat juga ada gagnya biji tersebut,,, anam pangandaran 081281549057